Status G. Lewetobi Laki Jadi 'Awas' Usai Letusan, 6 Meninggal

Jakarta - Gunung berapi Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meletus pada Minggu malam dan Senin pagi, mengakibatkan setidaknya enam orang meninggal dunia.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pada Senin, 4 Nov. 2024, gunung berapi yang terletak di Kabupaten Flores Timur itu mulai kembali mengeluarkan material vulkanik hebat pada Minggu tengah malam sampai Senin pagi.

Karena intensitas dan banyaknya material vulkanik yang disemburkan, serta jarak semburan, setidaknya 14 desa di tiga kecamatan - Wulanggitang, Ile Bura dan Titehena - terdampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki ini. 

"BNPB memantau populasi jiwa terdampak sebanyak 2.734 KK  atau 10.295 jiwa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. dalam pernyataan tertulis lembaga itu.

Sementara korban meninggal dunia yang telah teridentifikasi sebanyak enam jenasah, namun tidak disebutkan total korban meninggal.

"Korban meninggal sebanyak enam jiwa, yang sudah terverifikasi. Mereka berasal dari Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang," jelas Abdul Muhari.

Melihat dampak dari letusan gunung api berketinggian 1.584 mdpl ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan status kegunungapian Gunung Lewotobi Laki-Laki ke level "Awas" atau level bahaya tertinggi sejak Minggu, 3 Nov. 2024, pukul 24.00 WITA.

Dengan peningkatan status kegunungapian ke level tertinggi, masyarakat dilarang melakukan aktivitas dalan radius 7 kilomenter dari puncak gunung, serta dihimbau untuk mengantisipasi letusan susualan dan banjir lahar dingin.

Warga masyarakat di daerah sekitar kaki gunung dihimbau untuk menggunakan masker kesehatan.

Warga masyarakat yang terdampak saat ini berada di tempat-tempat pengungsian sementara. Upaya penanggulangan bencana terus dilakukan sambil menghitung kerugian material yang ditimbulkan. (***)